Sejarah Kedokteran

Rintisan Sejarah Kedokteran Indonesia (1500-1950)

  • 1558

Wabah cacar di Ternate.

  • 1564

Wabah cacar di Ambon.

  • 1821

Kolera muncul pertama kali di Jawa; panen padi gagal.

  • 1828 

Wabah cacar di Bali.

  • 1846 

 Wabah tipus merebak di Jawa.  

  • 1848

Konstitusi baru di Belanda: Dewan Negara (parlemen) Belanda mempunyai kuasa atas urusan-urusan kolonial. Sebagian anggota parlemen menuntut diadakannya perubahan di tanah jajahan dan mendesak diadakannya pembaharuan liberal. Pengurangan peranan pemerintah dalam perekonomian kolonial, pembebasan terhadap pembatasan perusahaan swasta, dan diakhirinya tanam paksa.  Demonstrasi di Batavia, dipimpin oleh Baron van Hoevell, memohon kepada Raja Belanda agar diberlakukan kebebasan pers, sekolah menengah untuk masyarakat, dan perwakilan untuk Hindia Belanda di Dewan Negara.  Sekolah-sekolah karesidenan untuk pendidikan dan latihan anak-anak para pemerintah dan bangsawan setempat, mulai dibuka. 

  • 2 Januari 1849:

Keputusan Gubernermen no.22 yang menetapkan akan diselenggarkanya pendidikan kedokteran di Indonesia (Nederlandsch Indie). Tempat pendidikan ialah Rumah Sakit Militer.

  • Januari 1851:

Sekolah pendidikan kedokteran “Dokter-Jawa” dibuka di Weltevreden Gambir, Batavia dengan 12 orang murid. Lama pendidikan 2 tahun.

  • Juni 1853:

Dengan Surat Keputusan Gubernemen tanggal 5 Juni 1853 no. 10 ditetapkan bahwa lulusan diberi gelar Dokter Djawa, tetapi di pekerjakan sebagai Mantri Cacar. 

  • 1862

Pangeran Hidayatullah menyerah di Banjarmasin, dan dibuang ke Jawa. Antasari meninggal karena cacar, perang gerilya berlanjut.  

  • 1864:

Lama pendidikan kedokteran menjadi 3 tahun dengan wewenang bukan hanya sebagai Mantri Cacar, tetapi sebagai dokter yang dapat berdiri sendir, meskipun masih dibawah pengawasan dokter Belanda. 

  • 1869

Sepertiga penduduk Sabu meninggal karena cacar.  

  • .1871

      Wabah cacar membunuh 18.000 jiwa di Bali.  

  • 1875:

Lama pendidikan “Dokter-Jawa” menjadi 7 tahun terbagi atas 2 tahun bagian persiapan dan 5 tahun bagian kedokteran. Selama 2 tahun persiapan para murid terutama diajarkan bahasa Belanda, yang telah ditetapkan menjadi bahasa pengantar. 

  • 1898:

Didirikan sekolah pendidikan kedokteran yang disebut STOVIA (School tot Opleiding voor Indische Artsen) yang sebenarnya merupakan kelanjutan dari perkembangan dan pengembangan Sekolah Dokter Djawa yang terus menerus mengalami perbaikan dan penyempurnaan kurikulum dan perubahan nama. Sebelum 1989 diubah menjadi School tot Opleiding van Inlandsche Geneeskundigen dan pada tahun 1898 diubah menjadi School tot van Inlandsche Artsen (STOVIA). 

  • 1901

Pada 1901 pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Kebijakan Beretika (bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan politik. Di bawah gubernur-jendral J.B. van Heutsz pemerintah Hindia-Belanda memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di sepanjang Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara Indonesia saat ini 

  • 1902:

Maret Gedung baru sekolah kedokteran STOVIA dibuka di Hospitaalweg (sekarang Jl. Dr Abdul Rahman Saleh no 26) dan lama pendidikan menjadi 9 tahun. 

  • 1903

Netherlands Indies begins opening MULO schools for elementary education. 

  • 1908

Minggu, 20 Mei 1908, pada pukul sembilan pagi, bertempat di salah satu ruang belajar STOVIA, Soetomo menjelaskan gagasannya. Dia menggugah hati hadirin dan menyatakan bahwa hari depan bangsa dan Tanah Air ada di tangan mereka. Maka lahirlah Boedi Oetomo. Namun, para pemuda juga menyadari bahwa tugas mereka sebagai mahasiswa kedokteran masih banyak, di samping harus berorganisasi. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa “kaum tua”-lah yang harus memimpin BO, sedangkan para pemuda sendiri akan menjadi motor yang akan menggerakkan kapal itu untuk majubudi utomo

  •  
    • 20 Mei Budi Utomo didirikan di antara para mahasiswa suku Jawa kelas atas di Jawa, termasuk dr. Sutomo dan dr. Tjipto Mangunkusumo, menandai dimulainya era Kebangkitan nasional
    • Oktober Budi Utomo mengadakan kongres di Yogyakarta. Tjipto Mangunkusumo meninggalkan organisasi ini.
    • Indische Vereeniging didirikan untuk para mahasiswa Indonesia di Belanda.

  • 1911

Bubonic plague outbreak on Java.  Cikal bakal lkatan Dokter Indonesia adalah perhimpunan yang bernama Vereniging van lndische Artsen tahun 1911, dengan tokohnya adalah dr. J.A.Kayadu yang lama menjabat sebagai ketua dari perkumpulan ini. Selain itu, tercatat nama-nama tokoh seperti dr. Wahidin, dr, Soetomo dan dr Tjiptomangunkusumo, yang bergerak dalam lapangan sosial dan politik. Kemudian dikenal pula dr. Mangkoewinoto, dr. Soesilo dan dr. Kodijat yang berjuang dibidang penyakit menular, juga dr. Kawilarang, dr. Sitanala. Dr. Asikin Widjajakusumah dan dr. Sardjito. Nama yang terakhir ini terkenal dengan majalahnya Medische Berichten yang diterbitkan di Semarang bersama-sama dr. A. Moechtar dan dr. Boentaran. 

  • 1912

Indische Partij is founded by Setiabudi (Douwes Dekker), Dr. Cipto Mangunkusumo and Ki Hajar Dewantoro. All three are exiled within a year.

Tahun 1913:

 stovia tempoe doeloeOrganisasi STOVIA disempurnakan dan lama pendidikan menjadi 10 tahun, istilah Inlandsche Artsen diubah menjadi Indische Artsen karena sekolah ini juga terbuka untuk murid Cina dan Belanda sedangkan sebelumnya hanya terbuka untuk penduduk pribumi. NIAS (Nederlands Indische Artsen School) di Surabaya dengan Surat Keputusan Gubernemen tanggal 8 Mei 1913 no. 42. Persyaratan penerimaan sebagai mahasiswa adalah MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) setingkat SMP sekarang1913 Diresmikan pembukaannya pada tanggal 1 Juli 1913 dengan nama Nederlandsch Indische Artsenschool (NIAS) dengan tujuan menghasilkan dokter-dokter yang langsung dapat bekerja di kalangan masyarakat desa-desa yang dapat memberikan pertolongan praktis dengan pengetahuan cukup dan dapat dipertanggungjawabkan. Dimulainya pendidikan dokter di Surabaya diresmikan secara “low profile” tanggal 15 September 1913 di Jalan Kedungdoro No. 38 Surabaya. Ciri khas pendidikan dokter di Surabaya (NIAS) adalah kemasyarakatannya. Kurikulum NIAS disesuaikan dengan kurikulum STOVIA, dengan masa pendidikan 10 tahun, yaitu 3 tahun bagian persiapan dan 7 tahun bagian kedokteran. Siswa yang diterima adalah lulusan SD pemerintah, baik pemuda-pemuda bumiputra maupun India Belanda, keturunan Cina dan Arab, pria dan wanita. Direktur pertama yang ditunjuk adalah Dr. A.E. Sitsen, seorang dokter dan tenaga pengajar yang cakap, kompeten, berdedikasi, memilih dan melengkapi korps pengajar.    

1914May 9 Insulinde is founded, supporters include Dr. Cipto Mangunkusumo, returned from exile. 

 1915Haji Agus Salim joins Sarekat Islam, promotes Islamic modernism.Tri Koro Dharma is founded as a youth organization of Budi Utomo. (Name is changed to Jong Java in 1918.) Soedirman born. 

  • 1918
    • 18 Mei Volksraad berapat untuk pertama kalinya. 39% dari anggota-anggotanya adalah orang Indonesia. Anggota-anggotanya dipilih oleh dewan-dewan setempat dari kabupaten. Kebanyakan anggotanya adalah pegawai pemerintah atau bupati. Volksraad terdiri dari satu kamar, dan berfungsi sebagai dewan penasihat saja.
    • Gubernur Jenderal van Limburg Stirum mengangkat Tjokroaminoto menjadi anggota Volksraad. Dr. Tjipto Mangunkusumo juga ditempatkan di sana.
    • Wabah cacar melanda Jawa, Sumatra dan Kalimantan.

 Akhir tahun 1919:Didirikan Centraal Bugerlijk Ziekenhuis (CBZ) sekarang disebut Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dokter Ciptomangunkusumo (RSUPNCM) yang dipakai sebagai Rumah Sakit Pendidikan oleh siswa STOVIA. 

5 Juli 1920:Gedung pendidikan kedokteran di Salemba 6 selesai dibangun dan seluruh fasilitas pendidikan di pindahkan ke Salemba 6.  1922Perhimpunan Mahasiswa Indonesia or Indonesian Students Association is founded in the Netherlands. Its membership would include Mohammed Hatta, Sutan Sjahrir, Sutomo, Ali Sastroamidjojo, and many others who would be prominent in the independence struggle (and in the government of the Republic of Indonesia in the 1950s). 

1923 Tanggal 2 Juli 1923, NIAS menempati gedung baru di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga saat ini. Sebagai rumah sakit pendidikan mula-mula digunakan Gevangenis Hospital Simpang (Stadverband), kemudian Central Burgelijke Zieken-Inrichting (CBZ). Tahun ini pula NIAS menghasilkan dokter pertama dengan titel Indische Art.  

1924Dr. Sutomo founds Indonesian Study Club.  Central Malaria Bureau is founded to coordinate eradication programs.  

1925 Kurikulum NIAS mengalami perubahan, terutama pada bagian klinik. Sejak tahun ini, siswa yang diterima hanya lulusan MULO (setingkat SMP).

Pada tahun 1928, lama pendidikan NIAS diubah menjadi 8,5 tahun dengan menghapus bagian persiapan.  1926 perkumpulan Vereniging van lndische Artsen berubah namanya menjadi Vereniging van lndonesische Geneeskundige (VIG).IDI BaheulaMenurut Prof Bahder Djohan yang pernah menjadi sekretaris VIG selama 11 tahun (1928-1938), perubahan nama ini dengan landasan politik yang menjelma dari timbulnya rasa nasionalisme (karena dokter pribumi dianggap sebagai dokter kelas dua) sehingga membuat kata “Indische” menjadi “Indonesische” dalam VIG. Dengan demikian, profesi dokter telah menimbulkan rasa kesatuan, atau paling tidak meletakkan sendi-sendi rasa persatuan.Bahder Djohan mengatakan pula, “tujuan VIG ialah menyuarakan pendapat dokter, dimana pada masa itu persoalan yang pokok ialah mempersamakan kedudukan antara dokter-dokter pribumi dengan dokter Belanda dalam segi kualitasnya yang tidak kalah. Kongres VIG tahun 1940 di Solo menugaskan pada Bahder Djohan untuk membina serta memikirkan istilah-istilah baru dalam dunia kedokteran. Masa itu telah terkumpul 3000 istilah baru dalam dunia kedokteran. Usaha-usaha VIG lainnya yang patut diketengahkan yakni peningkatan gaji (upah) dokter-dokter “Melayu” agar mempunyai derajat yang sama dengan dokter Belanda, yang berhasil mencapai 70% dari jumlah semula (50%). Selain itu, memberikan kesempatan dan pendidikan bagi dokter “melayu” menjadi asisten dengan prioritas pertama.   

1927July 4 Sukarno and Dr. Cipto Mangunkusumo found the Perserikatan Nasional Indonesia (PNI).

9 Agustus 1927:Pendidikan dokter STOVIA resmi menjadi pendidikan tinggi dengan nama Geneeskundige Hooge School.Untuk pendidikan dokter sampai Agustus 1927, syarat pendidikan sebelumnya adalah setingkat SD dan setelah didirikan Geneeskundige Hoog School setingkat SMA. 

  • 1927 “Geneeskundige Hoogeschool” dibuka di Jakarta. Siswa harus berasal dari HBS V dan AMS B dengan lama pendidikan 7 tahun; lulusan GHS bertitel “Arts” yang sederajat dengan lulusan dokter di Negeri Belanda. STOVIA tidak lagi menerima calon-calon baru, sedangkan siswa yang duduk di tingkat rendah diberi kesempatan pindah ke AMS atau ke NIAS Surabaya dan yang duduk di tingkat tinggi dapat menyelesaikan studi di Jakarta, disamping HGS. Di masa dahulu dikenal 3 macam dokter Indonesia, ada dokter Jawa keluaran sekolah dokter Jawa, ada Indische Arts keluaran Stovia dan NIAS serta ada pula dokter lulusan Faculteit Medica Batvienis pada tahun 1927.  
  • September Hatta, Ali Sastroamidjojo and others in Perhimpunan Mahasiswa Indonesia are arrested. Dr. Cipto Mangunkusumo is arrested and sent to internal exile on Banda. He remains in exile for 11 years.  

1935December Budi Utomo and Persatuan Bangsa Indonesia combine to form Partai Indonesia Raya or Parindra. Membership includes Thamrin and Dr. Sutomo; it also includes some pro-Japan members. The new party calls for independence through cooperation with the Dutch.  

1941 Sejak NIAS berdiri sampai 1 Juli 1941 telah dihasilkan 324 Indische Artsen.  

24 April 1943:Pada jaman pendudukan Jepang nama sekolah STOVIA diubah menjadi IKA DAI GAKU.Dalam masa pendudukan Jepang (1943), VIG dibubarkan dan diganti menjadi Jawa Izi Hooko Kai.  

1944·         Januari, Putera digantikan oleh Jawa Hokokai. Soekarno menjadi pemimpinnya.

  • ·         Agustus, Barisan Pelopor yang dibentuk oleh sayap pemuda Jawa Hokokai (setelah kemerdekaan berganti nama menjadi Barisan Benteng).  

January 1946Gajah Mada University founded in Yogya; Sultan offers front portion of Kraton to house it. 

  • Februari 1946:Setelah kemerdekaan RI nama sekolah IKA DAIGAKU diubah menjadi nama Perguruan Tinggi Kedokteran Republik Indonesia. 

Februari 1947:Pada jaman pendudukan Belanda, oleh pemerintah Belanda diadakan juga kegiatan pendidikan kedokteran dengan memakain nama Geneeskundige Faculteit, Nood-Universiteit van Indonesie. Disamping itu pendidikan kedokteran pada Perguruan Tinggi Kedokteran Republik Indonesia tetap dilaksanakan. 1948 Didirikan Perkumpulan Dokter Indonesia (PDI), yang dimotori kalangan dokter-dokter muda di bawah pimpinan dr. Darma Setiawan Notohadmojo. Pendirian PDI berdasarkan kehendak situasi dan tuntutan zaman yang berkembang pendapat-pendapat atau tinjauan-tinjauan baru dalam suasana dan semangat yang baru pula pada waktu itu. Dengan demikian PDI berfungsi pula sebagai badan perjuangan di daerah pendudukan Belanda.Hampir bersamaan berkembang pula Persatuan Thabib Indonesia (Perthabin) cabang Yogya yang dianggap sebagai kelanjutan VIG masa tersebut. Tidaklah mungkin bahwa Perthabin dan PDI sekaligus merupakan wadah dokter di Indonesia, maka dicapai mufakat antara Perthabin dan Dewan Pimpinan PDI untuk mendirikan suatu perhimpunan dokter baru. Dr. Soeharto berpendapat bahwa perkumpulan dokter yang ada sejak 1911 telah rusak di zaman kependudukan Jepang. Lagi pula organisasi yang bernama Jawa Izi Hooko Kai hanya terbatas di Pulau Jawa saja. la menilai juga bahwa perkumpulan tersebut tidak bekerja dan berfungsi dan hanya sebagai penyalur politik Jepang. Dasar pemikiran inilah digunakan untuk mendirikan suatu perkumpulan dokter baru yang sesuai dengan alam pikiran dan jiwa kemerdekaan serta sesuai dengan indentitas kita, yakni persatuan. Diharapkan perkumpulan kedokteran tersebut dapat menjadi semacam perkumpulan persatuan. 

2 Februari 1950:Setelah penyerahan kedaulatan kepada Pemerintah Republik Indonesia kedua jenis institusi pendidikan kedokteran tersebut, yaitu Perguruan Tinggi Kedokteran Republik Indonesia dan Geneeskundige Faculteit, Nood-Universiteit van Indonesie, digabung dan disatukan dengan memakai nama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

idi

—————fin——————–

29 tanggapan untuk “Rintisan Sejarah Kedokteran Indonesia (1500-1950)

  1. @ Astri
    Iya dok..thx bgt skl..*Mode Narcis On* ya begitulah jd sejarahwan..ini pun belum lengkap..sapa tau SIBERMEDIK menoreh sejarah di dunia kedokteran indo??? amii..iinn

  2. ada baiknya baca sejarah islam di indonesia, dalam majalah al-waie. di situ sebenarnya di ungkap siapa budi utomo , dan benarkah dia adalah organisasi nasionalis pertama ?!

  3. @ Hanif Abdullah

    tentang BOEDI OETOMO memang banyak pihak yang bilang pro penjajah..tapi dari analisis sejarah yang saya lakukan dari biografi dr.Soetomo (katanya Sekuler ) di buku SOERABAIA TEMPO DOELOE, ternyata masih menggunakan kaidaah fiqh ” Apabila tidak dapat meraih keseluruhan, maka sebagaian jangan ditinggalkan.”

    tentang faham NASIONALISME, kita harus meliht struktur masyarakat saat itu yang ter DEVIDE ET IMPERA, ndak cuma agama, namun juga suku, hingga keluarga (lihat sejarah kerajaan MATARAM yang terpecah YOGYAKARTA & SURAKARTA)..jadi sebelum mengadili sebaiknya kita melihat lebih dekat kondisi struktur masyarakat saat itu.

  4. @cpin n melisya
    wah kepanjanganya dulu apa?jgn ngasih singkatan doang *penyakit org indo*
    tapi mending konsul ke yg mumpuni di cakmoki86.wordpress.com

  5. memang pada waktu itu ada dua aliran, cooperative yaitu bekerjasama dengan pemth kolonial, yang ini dipelopori oleh boedi otomo.

    sedangkan aliran kedua yaitu non-cooperative, dipelopori oleh Persatoean Indonesia (indisch partij) yang dipelopori hatta, subardjo , cs.

    waktu itu bung karno masih di PNI.

    c. patriawan

  6. yang menarik, apabila kita tidak saja hanya tahu lama pendidikan nya, tetapi juga isi kurikulumnya selama pendidikan itu. Dokter Djawa, jelas setingkat mantri. 2 tahun.
    Tetapi di NIAS, GHS sudah lebih lama masa studinya. Benarkah tingkat ini sudah setingkat Universiteir seperti di Belanda?
    Saya kurang yakin, Belanda mau dengan jujur mensetarakan level edukasi mereka yang di Belanda dngan yang di Nederlandse Indie alas Nusantara, dimana P. Jawa sebagai pusat kegiatan2nya.
    wassalam
    drpbh

    PS.: Universitas Leiden sudah ada sejak sekitar tahun2 1580 an. Bukan 1850, tapi 1580.

  7. Aduh . . .
    kurang lengkap tuh . . .
    harus’y pend kdktrn dri zaman pnjajahan jepang , perang fasifik sm perkmbgn stlh kemerdekaannya . .

  8. Para Dokter Jawa adalah para tokoh sejarah “Kebangiktan Nasional” karena sangat mencintai bangsa, rakyat dan masyarakat Indonesia, mereka telah memberikan ilmunya dan mengorbankan jiwanya utk bangsanya, beberapa dari mereka dibunuh, dipancung untuk membebaskan bangsa dari penjajah, kita bangga profesi dokter telah mewakili pemuda Indonesia untuk kemerdekaan bangsa Indonesia, kami bangga pada mereka, semoga Allah menempatkan mereka di surga. Bagaimana dengan dokter saat ini yang menikmati Kemerdakaan yang diraih mereka dengan darah. Cintakah anda pd masyarakat Indonesia atau masih lebih mencintai diri sendiri, mari kita introspeksi agar anak cucu kita tidak mencemoohkan kita hai para dokter. Jadilah Dokter utk Bangsa.

  9. sejarahnya cukul bagus tapi untuk dapat mempertanggungjawbkan secara ilimah lebih lanjut alangkah baiknya bekerjasama dengan FIB-U Jurusan sejarah untuk dapat membuat sejarah kedokteran di indonesia yang lebih dat dipertangung jawabkan secara ilimah dan jelas sumber datanya sehingga validitas dan realibialatsnya dapat terjaga

Tinggalkan komentar